Padang (ANTARA
News) - Para peneliti dari Kantor Ketersediaan Pangan, Ketahanan Pangan
Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berhasil mengembangkan tanaman nangka
yang berbuah sukun setelah sebelumnya juga berhasil mengembangkan
tanaman jambu berbuah cengkeh.
Demikian disampaikan Kepala Seksi
Ketersediaan Pangan, Kantor Ketahanan Pangan Pemkot Padang Rasmi R,
S.St. M.Si, di Padang, Rabu.
"Caranya adalah dengan menyambung pucuk sukun dengan bibit nangka
ataupun pohon nangka yang sudah berbuah. Pohon ini bisa digabungkan
ditandai dengan nama ilmiahnya sukun `Arthocarpus altilis` sedangkan nangka adalah `Arthocarpus integra`," kata Rasmi lagi.
Rasmi mengatakan nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya.
Ia mengatakan, cara mengembangkannya cukup mudah yakni dengan cara
mengambil bibit nangka, potong pucuknya dan sambungkan dengan pucuk
sukun.
"Penanam juga dapat berkreasi dengan pohon nangka, potong pohon
nangka setinggi 1,5 meter, biarkan sampai bertunas," katanya kemudian
sambung dengan pucuk sukun, nanti akan didapatkan sukun yang berbuah
diujung atau dipucuk sedangkan nangka berbuah di pangkal batang.
Penampilan tanaman itu bahkan juga akan lebih menarik yang
sekaligus komoditi pangan ini bisa `menghentikan impor beras, jika
sepakat mengembangkan pohon tersebut sebagai program penghijauan dan
bukan menanam kayu.
Ia memperkirakan bahwa jutaan ton karbohidrat bisa dihasilkan oleh
pohon nangka berbuah sukun itu. Sukun bisa diolah jadi beras sukun
ataupun tepung sukun.
Sementara itu teknologi bibit sukun sambung ini diindikasi adalah
pertama di dunia karena relatif sulit dilakukan, namun dengan penelitian
yang lama serta formula yang ditemukan keberhasilan bisa dicapai di
atas 80 persen.
"Karena itu program ini bisa lebih dikembangkan agar ketersediaan
oleh lembaga-lembaga terkait untuk memenuhi ketersediaan pangan atau
pangan pengganti beras dengan sukun," katanya.
0 Comments