Blitar (ANTARA
News) - Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia memadati
lokasi makam Presiden Pertama RI Soekarno di Kelurahan Bendogerit,
Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, terutama di lokasi
perpustakaan guna mengetahui lukisan Bung Karno yang dimitoskan berdetak
di bagian jantung.
"Yang saya dengar lukisan itu bisa berdetak. Jadi, saya merasa
penasaran hingga jauh-jauh dari Madura datang ke Blitar ini," kata
Mohammad Zariul Alim saat ditemui di lokasi perpustakaan, Jumat.
Zariul yang juga sebagai pelajar ini datang dengan keluarganya ke
Blitar. Selain menghabiskan liburan Paskah dengan keluarganya di Blitar,
ia ingin mempelajari tentang profil Bung Karno yang dikaguminya.
Begitu juga yang diungkapkan oleh Nur Faizatul Maghfiroh. Ia juga
ingin membuktikan langsung tentang mitos jantung di lukisan itu bisa
berdetak, sekaligus ingin belajar di perpustakaan.
"Menghabiskan waktu dengan belajar di perpustakaan. Koleksi bukunga juga cukup banyak," kata Faizatul.
Mitos jantung di lukisan Bung Karno yang bisa berdetak itu memang
tersiar luas. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Jatim, selain
berkunjung ke makam juga singgah ke lokasi perpustakaan.
Lukisan itu dibawa dari Istana Bogor oleh putri sulung Bung Karno,
Megawati Soekarno Putri, yang juga Presiden RI periode 2001-2004, saat
memperingati 100 tahun haul Bung Karno pada 2001.
Detak jantung
itu mitosnya bisa terlihat jika diperhatikan dengan seksama, dan tanpa
ada rekayasa. Untuk melihat kebenaran dari mitos itu, para pengunjug
antre lama melihat dengan mata jeli tentang kepastian dari mitos
tersebut.
Mitos itu rupanya menjadikan magnet tersendiri lokasi makam Bung
Karno, sehingga para pengunjung ziarah ke lokasi makam Bung Karno juga
datang ke perpustakaan yang lokasinya hanya sekira 500 meter.
Jumlah pengunjung saat hari libur ataupun akhir pekan biasanya
meningkat dibanding dengan hari biasa. Saat libur Paskah seperti ini,
jumlah pengunjung ternyata naik sampai 50 persen.
Jika di hari biasa hanya ada sekitar 400 kunjungan ke lokasi
perpustakaan, maka saat libur Paskah sudah naik sampai 600 kunjungan.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar, Muh Sidik,
mengatakan fenomena detak jantung lukisan Bung Karno itu memang tidak
bisa dijelaskan secara keilmuan biasa.
Ia menilai, adanya fenomena itu memang menjadikan keunikan
tersendiri. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada keyakinan pengunjung
tentang lukisan yang berdetak itu.
"Fenomena itu tidak bisa dijelaskan lewat ilmu pengetahuan. Kami
hanya melakukan pengelolaan perpustakaan saja, dan tentang mitos ini
tentunya menjadikan keunikan sendiri," kata Sidik.
0 Comments