Inilah fakta dan tips menghadapi cuaca buruk, termasuk angin puting beliung.
Tornado yang mematikan mengoyak Oklahoma City
pada Senin (20/5), menewaskan puluhan orang. Joshua Wurman, direktur
Center for Severe Weather Research di Boulder, Colorado, menghabiskan
hari-harinya belakangan ini untuk mengejar tornado di Oklahoma.
"Benar-benar sibuk," katanya kepada National Geographic.
Wurman bekerja sama dengan sebuah tim peneliti untuk
menempatkan instrumen bergerak sedekat mungkin ke peristiwa bencana
cuaca. Termasuk Doppler on Wheels (DOW), sistem radar Doppler yang
dipasang pada sebuah truk, dan instrumen yang disebut Tornado Pods,
menara setinggi 1 meter yang mengukur kecepatan dan arah angin.
"Dengan menempatkan radar sedekat mungkin, kita bisa dapat
[gambar] dengan resolusi lebih bagus," kata Wurman. "Mirip menggambar
jempol Anda dari jarak sehasta, dibandingkan dari seberang tempat
parkir. Tujuannya adalah mencoba memahami dengan lebih baik bagaimana
tornado terbentuk, struktur 3-D angin, dan bagaimana cara mereka
merusak."
Menurut Wurman, beberapa mitos populer tentang tornado
sudah tidak berlaku lagi, bahkan bisa membahayakan. Inilah lima mitos
tornado yang terus-menerus disampaikan secara turun-temurun:
Mitos #1: Tornado menyerang kawasan perumahan semipermanen (trailer park)
Tornado tidak menyerang trailer park lebih sering daripada
kawasan-kawasan lain. Betul, trailer park punya risiko kerusakan lebih
besar, sehingga sering menjadi pusat perhatian media.
Rumah-rumah yang dibangun lebih permanen dapat bertahan
dari tornado berkecepatan 193 kilometer per jam, kata Wurman. Sementara
rumah-rumah semipermanen bakal hancur oleh angin berkecepatan itu karena
memiliki struktur lebih lemah.
Mitos #2: Selama tornado, pengemudi sebaiknya berlindung di kolong jalan layang
Padahal, kata Wurman, "di bawah jalan layang, angin justru
bisa semakin cepat. Dan memanjat ke jalan layang sudah tentu tidak
dilakukan karena di udara terbuka banyak puing-puing beterbangan yang
bisa menghantam kita.
Mitos #4: Sungai, danau, bukit, dan bentukan lanskap lainnya bisa menghalau tornado
Wurman mengatakan, kondisi/lanskap dataran memang
memengaruhi kondisi cuaca. Atau, badan air yang besar seperti danau
memang bisa mengurangi badai hebat karena udara cenderung mendingin,
sehingga mengurangi energinya. Namun, hal ini tidak berlaku umum, dan
bergantung pada geografi-skala-besar.
Mitos #5: Kota-kota besar tidak akan dihantam tornado
Setelah dalam beberapa tahun belakangan tornado menyerang
kota-kota besar, mitos ini sudah mulai ditinggalkan. Wurman mengatakan,
ada kemungkinan bahwa "efek pulau panas urban" (urban heat island effect) memperkuat badai di kota-kota padat.
0 Comments