Sebuah tim astronom
dari Jerman, Bulgaria dan Polandia telah menggunakan teknik yang
sepenuhnya baru untuk menemukan planet luar tata surya yang eksotik.
Pendekatan ini cukup sensitif untuk menemukan planet sekecil bumi yang
mengorbit bintang lain. Kelompok ilmuan yang dipimpin oleh Dr Gracjan
Maciejewski dari Universitas Jena di Jerman, menggunakan Variasi
Pewaktuan Transit (TTV) untuk mendeteksi planet dengan massa 15 kali massa bumi pada sistem WASP-3, 700 tahun cahaya dari matahari di rasi bintang Lyra.
TTV
dijadikan teknik baru menemukan planet beberapa tahun lalu. Transit
terjadi saat sebuah planet bergerak di depan bintang yang ia kitari,
yang membuatnya menghalangi sebagian sinar dari bintang tersebut. Sejauh
ini, metode gerhana ini mampu menemukan sejumlah planet dan telah
diterapkan dalam misi luar angkasa Kepler dan Corot untuk mencari planet
yang serupa dengan bumi.
Bila sebuah
planet besar ditemukan, maka gravitasi dari planet tambahan yang lebih
kecil akan berdansa dengan planet yang besar, menyebabkan penyimpangan
siklus transitnya. Teknik TTV membandingkan penyimpangan dengan prediksi
yang dibuat oleh komputer sehingga memungkinkan para astronom
menyimpulkan makeup sistem planet tersebut.
Untuk pencarian ini, tim peneliti memakai teleskop
90 cm di Observatorium Universitas Jena dan teleskop 60 cm di
Observatorium Astronomi Nasional Rohzen di Bulgaria nutuk mempelajari
transit WASP-3b, sebuah planet besar dengan massa 630 kali massa bumi.
“Kami
mendeteksi variasi periodik dalam waktu transit WASP-3b. Variasi ini
dapat dijelaskan kalau ada planet tambahan dalam sistem tersebut, dengan
massa 15 kali massa bumi (seperti planet Uranus) dengan periode 3.75
hari,” kata Dr Maciejewski.
“Sesuai
aturan internasional, kami menamakan planet ini WASP-3c.” Planet yang
baru ditemukan ini adalah salah satu planet paling ringan yang diketahui
hingga kini dan juga planet paling ringan yang diketahui mengelilingi
sebuah bintang yang lebih masif dari matahari kita.
Ini
pertama kalinya sebuah planet luar tata surya ditemukan menggunakan
metode ini. Pendekatan TTV adalah teknik deteksi tidak langsung, seperti
metode transit yang sebelumnya telah berhasil.
Planet
yang baru ini tampaknya terjebak dalam orbit luar, dua kali lebih jauh
daripada orbit planet yang lebih masif. Konfigurasi demikian mungkin
disebabkan oleh evolusi awal sistem tersebut.
Metode
TTV sangat menarik karena ia sangat sensitif pada planet pengganggu
yang kecil, bahkan seukuran bumi. Sebagai contoh, sebuah planet bermassa
bumi akan menarik sebuah planet gas raksasa yang mengorbit dekat
bintangnya dan menyebabkan pergeseran dalam waktu transit planet yang
besar hingga satu menit lamanya.
Ini
cukup besar untuk dapat dideteksi oleh teleskop kecil berdiameter 1
meter dan penemuannya dapat di follow up dengan instrumen yang lebih
besar. Tim ilmuan ini sekarang menggunakan teleskop Hobby-Eberly 10
meter di Texas untuk mempelajari WASP-3c lebih detil.
Saat
ini para ilmuan telah menemukan 446 planet di luar tata surya. Bila
keberadaan planet WASP-3c dikonfirmasi oleh penelitian lainnya, maka ini
akan menambah daftar menjadi 447 planet. Silakan anda baca sendiri
laporan penelitiannya disini :
Referensi
: Maciejewski G., Dimitrov D., Neuhäuser R., Niedzielski A., Raetz St.,
Ginski Ch., Adam Ch., Marka C., Moulla M., Mugrauer M. 2010. Transit timing variation in exoplanet WASP-3b. Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, 2010;
0 Comments