KOTASUBANG.com, Kalijati
– Lanud Suryadarma, Kalijati merupakan salah satu ikon penting bagi
wilayah Subang. Seabad keberadaannya (1914 – 2014) memiliki peran
penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Lanud Kalijati merupakan lanud militer
pertama yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda. Selanjutnya untuk
menghadapi ancaman bangsa lain, Belanda akhirnya membangun beberapa
Pangkalan Udara lainnya dengan referensi mengacu pada pembangunan lanud
Kalijati. Lanud lain yang dibangun setelah Kalijati diantaranya : PU
Maguwo di Yogyakarta tahun 1938, PU Maospati, Jawa Timur pada tahun
1939, PU Tjililitan, Jakarta, PU Andir, Bandung dan PU-PU lainnya di
seluruh penjuru Hindia Belanda. Sehingga bisa dikatakan Lanud Kalijati
adalah leluhur lanud lainnya di indonesia.
Sekolah Penerbang pertama di Indonesia
Tujuh tahun sejak berdirinya, tahun 1921 pemerintah Hindia Belanda membuka sekolah penerbang di Lanud Kalijati. Selain untuk warganya, sekolah penerbang tersebut kemudian dibuka untuk warga pribumi, karena kekurangan siswa dari warganya. Tercatat tokoh-tokoh penting di jajaran TNI AU pernah mengenyam pendidikan di Kalijati diantaranya Kepala Staf Angkatan Udara pertama Marsekal TNI Rd. S. Suryadarma, Adisutjipto, Sambudio Hurip, Husein Sastranegara, dan lainnya. Pada tahun 1940 sekolah penerbang tersebut dipindahkan Belanda ke Bandung. Setelah Indonesia merdeka, sekolah penerbang tetap beroperasional dan sempat kembali ke Kalijati sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta.
Tujuh tahun sejak berdirinya, tahun 1921 pemerintah Hindia Belanda membuka sekolah penerbang di Lanud Kalijati. Selain untuk warganya, sekolah penerbang tersebut kemudian dibuka untuk warga pribumi, karena kekurangan siswa dari warganya. Tercatat tokoh-tokoh penting di jajaran TNI AU pernah mengenyam pendidikan di Kalijati diantaranya Kepala Staf Angkatan Udara pertama Marsekal TNI Rd. S. Suryadarma, Adisutjipto, Sambudio Hurip, Husein Sastranegara, dan lainnya. Pada tahun 1940 sekolah penerbang tersebut dipindahkan Belanda ke Bandung. Setelah Indonesia merdeka, sekolah penerbang tetap beroperasional dan sempat kembali ke Kalijati sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta.
Pada tahun 1991 Skadron Udara 7
Helikopter di Bogor harus melaksanakan “operasi boyong” ke Kalijati atau
pemindahan markas karena situasi di Bogor sudah tidak memungkinkan
untuk keselamatan penerbangan. Sehingga sejak saat itu Lanud Suryadarma,
Kalijati selain memberikan dukungan operasi udara juga melaksanakan
tugas tambahan pendidikan penerbang helikopter.
Saksi Sejarah dunia
Pada tanggal 8 Maret 1942 terjadi peristiwa sejarah penting di Lanud Kalijati. Di sebuah rumah dinas di dalam kompleks lanud Kalijati tejadi perundingan antara pemerintah Hindia Belanda dengan Jepang. Dalam perundingan tersebut Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Hal ini menjadi akhir dari 350 tahun penjajahan Belanda dan awal penjajahan Jepang di Indonesia.
Pada tanggal 8 Maret 1942 terjadi peristiwa sejarah penting di Lanud Kalijati. Di sebuah rumah dinas di dalam kompleks lanud Kalijati tejadi perundingan antara pemerintah Hindia Belanda dengan Jepang. Dalam perundingan tersebut Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Hal ini menjadi akhir dari 350 tahun penjajahan Belanda dan awal penjajahan Jepang di Indonesia.
Tim Aerobatik Colibri
Lanud Suryadarma memiliki tim Aerobatik
yang handal. Tim Pegasus Dynamic dengan heli EC-120 Colibri kerap
menunjukkan kepiawaiannya “menari di udara” dalam setiap event
kedirgantaraan nasional. Hal ini sangat membanggakan karena Lanud
Suryadarma termasuk salah satu dari beberapa Lanud yang memiliki Tim
Aerobatik di Indonesia.
Pusdiklat FASI (Federasi Aero Sport Indonesia)
Lanud Suryadarma, Kalijati juga menjadi markas untuk kegiatan olah raga kedirgantaraan. Di sini para atlet terbang layang nasional melakukan pemusatan pendidikan dan latihan. Pesawat-pesawat terbang layang tersebut ditempatkan di hanggar C.
Lanud Suryadarma, Kalijati juga menjadi markas untuk kegiatan olah raga kedirgantaraan. Di sini para atlet terbang layang nasional melakukan pemusatan pendidikan dan latihan. Pesawat-pesawat terbang layang tersebut ditempatkan di hanggar C.
Wisata Sejarah
Terkait peristiwa sejarah yang terjadi di sana, kini Lanud Suryadarma menjadi salah satu tujuan wisata sejarah. Di dalam kompleks Lanud tersebut terdapat 2 buah museum yaitu museum Rumah Sejarah tempat menyerahnya Belanda kepada Jepang dan museum Amerta Dirgantara Mandala yaitu museum penerbangan indonesia.
Terkait peristiwa sejarah yang terjadi di sana, kini Lanud Suryadarma menjadi salah satu tujuan wisata sejarah. Di dalam kompleks Lanud tersebut terdapat 2 buah museum yaitu museum Rumah Sejarah tempat menyerahnya Belanda kepada Jepang dan museum Amerta Dirgantara Mandala yaitu museum penerbangan indonesia.
Sumber :http://www.kotasubang.com/3092/arti-penting-seabad-lanud-suryadarma-kalijati
0 Comments