Karya Tulis Ilmiah

2.4 Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang menyajikan temuan baru dengan melakukan penelitian sendiri. Tesis ini juga adalah tulisan yang lebih mendetail daripada skripsi.
Menurut KBBI tesis merupakan pernyataan yang didukung oleh argumen yang disajikan dalam bentuk karangan untuk memperoleh gelar sarjana pada perguruan tinggi dan merupakan karangan ilmiah yang dibuat untuk mendapatkan gelar sarjana pada suatu universitas (perguruan tinggi).

2.5 Disertasi

Disertasi adalah karya ilmiah yang menyajikan suatu dalil dan dibuktikan sendiri oleh penulis. Disertasi ini disusun sebagai tugas akhir untuk meraih gelar doktor.
Menurut KBBI disertasi merupakan karangan ilmiah yang dibuat guna mendapatkan gelar doktor.

3. Fungsi Karya Tulis Ilmiah

Fungsi karya ilmiah adalah sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini berkaitan dengan hakikat karya tulis ilmiah yaitu menyampaikan kebenaran melalui metode yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Jika dihubungkan dengan hakikatnya maka fungsi karya ilmiah adalah sebagai berikut:

3.1 Penjelasan (explanation)

Tulisan ini dapat dijelaskan sebagai suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas, dan tidak pasti.

3.2 Ramalan (prediction)

Tulisan ini dapat membantu mengantisipasi hal yang kemungkinan akan datang di masa yang akan datang.

3.3 Kontrol (control)

Tulisan ini dapat berfungsi untuk mengontrol atau mengawasi benar tidaknya suatu pernyataan.

4. Sistematika dan Struktur Karya Ilmiah

Dalam pembuatan karya ilmiah yang memenuhi kaidah penulisan terdapat sistematika atau struktur yang menjadi poin penting. Tidak hanya menyusun sebuah berita yang memiliki sistematika, namun karya tulis ilmiah pun memiliki sistematika atau urutan. Menurut Finoza (2010), karya ilmiah menaati kaidah atau aturan penulisan secara ketat dan sistematis.
Kemudian, tulisan saintifik ini memiliki tata bentuk yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. halaman-halaman awal (preliminaries) yang mencakup judul, kata pengantar, aneka daftar seperti daftar isi, dan daftar tabel/bagan/lampiran,
  2. isi utama (main body) yang mencakup pendahuluan, isi dan penutup, serta
  3. halaman-halaman akhir (reference-matter) yang mencakup daftar pustaka, lampiran, dan biodata penulis.
Pengelompokkan tiga bagian karya ilmiah juga diungkapkan oleh Arifin (2003) antara lain, bagian pembuka karangan ilmiah, bagian inti karangan ilmiah, dan bagian penutup karangan ilmiah. Tiga bagian tersebut dirinci lagi menjadi sebagai berikut.
Bagian pembuka terdiri atas 9 bagian yaitu:
  1. Kulit luar
  2. Halaman judul
  3. Halaman pengesahan (jika perlu)
  4. Halaman penerimaan (jika perlu)
  5. Prakata
  6. Daftar isi
  7. Daftar tabel (jika ada)
  8. Daftar gambar (jika ada)
  9. Daftar singkatan dan lambang (jika ada)
Untuk bagian inti terdapat tiga bagian, antara lain:
  1. Bab pendahuluan
  2. Bab analisis atau pembahasan
  3. Bab simpulan
Bagian penutup juga terdiri dari tiga bagian, yaitu:
  1. Daftar pustaka
  2. Indeks (jika perlu)
  3. Lampiran (jika perlu)

5. Tahap-Tahap Penulisan

Ada beberapa tahap dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Seperti yang dikatakan Kalidjernih (2010), karya ilmiah tidak ditulis serta merta dan tidak hanya selesai dalam satu kali penulisan. Akan tetapi, sebuah karya tulis ilmiah dihasilkan melalui suatu proses. Proses tersebut dimulai dari perencanaan, penulisan, penyuntingan (pengeditan) sampai perevisian.
Sedangkan Arifin (2003) membagi tahapan pembuatan tulisan ini menjadi lima bagian, yaitu:
  1. Persiapan
  2. Pengumpulan data
  3. Pengorganisasian dan pengonsepan
  4. Pemeriksaan atau penyuntingan konsep
  5. Penyajian atau pengetikan
Dari lima tahapan pembuatan karya ilmiah menurut Arifin di atas, dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga tahapan. Tahap yang pertama adalah prapenulisan atau tahap persiapan (tahap 1 dan 2). Tahap yang kedua adalah tahap penulisan (tahap 3, 4, dan 5). Dan yang terakhir ialah tahap revisi, yang merupakan merevisi atau membenahi kesalahan ketikan maupun kesalahan isi.
Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap prapenulisan atau tahap persiapan ini antara lain, pemilihan topik atau masalah untuk karya ilmiah, menentukan judul karangan, membuat kerangka karangan, dan mencari referensi atau data-data yang diperlukan untuk pembuatan tulisan ini.
1. Penentuan atau pemilihan topik
Definisi topik menurut Arifin (2003) adalah pokok pembicaraan. Sedangkan menurut Sudjiman dan Sugono (1991) topik adalah pokok yang akan diperikan atau masalah yang hendak ditemukan di dalam karya ilmiah. Jadi, topik adalah hal yang dibahas dalam karya ilmiah dan berfungsi sebagai pengikat uraian.
Arifin (2003) mengemukakan enam syarat untuk memilih topik, antara lain:
  1. Topik yang dipilih harus terletak di sekeliling penulis
  2. Menarik perhatian penulis
  3. Terpusat pada suatu segi lingkup dan terbatas
  4. Memiliki fakta dan data yang objektif
  5. Diketahui prinsip-prinsip ilmiah atau tidak terlalu baru
  6. Memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan
2. Tema tulisan
Tema ialah pokok atau buah pikiran yang sudah mulai dipersempit dari sebuah topik. Menurut pendapat Finoza (2010), tema mempunyai arti pokok pemikiran, konsep,  ide, atau buah pikiran tertentu yang akan dimasukkan oleh penulis dalam karangannya. Tema lah yang akan melatarbelakangi dan mendesak seseorang untuk menuliskan karangannya.
3. Judul karangan
Judul karangan akan dibuat setelah topik ditentukan. Setelah itu penulis dapat langsung memilih judul karangan atau pemilihan judul karangan setelah tulisan selesai disusun. Hal ini dilakukan agar judul sesuai dengan topik yang dibahas.
Menurut Sudjiman dan Sugono (1991), pada umumnya judul karangan dipikirkan penulis setelah karangan selesai ditulis dan judul karangan haruslah menarik perhatian pembaca.
Ada lima syarat penulisan judul menurut Widjono HS (2005), antara lain:
  1. Sesuai dengan topik
  2. Sesuai dengan isi karangan
  3. Berbentuk frasa bukan kalimat
  4. Singkat (tidak lebih dari 9 kata yang tidak termasuk kata tugas)
  5. Jelas (tidak menggunakan kata kias, tetapi bahasa lugas)
4. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan atau ragangan (outline) disusun setelah penulis menentukan topik yang akan ditulis. Penyusunan kerangka karangan mempunyai tujuan untuk mempermudah penulis dalam mengembangkan karangan atau tulisan serta memudahkan penulis untuk mencari referensi.
Menurut Arifin (2003), penulisan karangan ilmiah harus menentukan terlebih dulu judul-judul bab dan judul-judul anak bab.
Judul anak bab merupakan bagian masalah dari judul karangan ilmiah yang telah ditentukan. Untuk menentukan judul bab dan judul subbab dapat dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan judul karangan ilmiah. Seperti, apa yang hendak dilakukan dengan judul ini, akan diapakan judul ini atau masalah apa sajakah yang bisa dibahas dari judul ini.

https://bahasa.foresteract.com/karya-ilmiah/2/

0 Comments

S Pink Premium Pointer Cool Blue Outer Glow Pointer