Permana - Senin, 18 November 2019, 21:27:28 - Diperbaharui : Selasa, 19 - November - 2019, 08:34:36
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung melalui Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) menyelenggarakan Goesmart 2019: Smart Cities Week di Aula Barat ITB. Acara yang termasuk dalam rangkaian Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2019 ini akan berlangsung dari 18-19 November 2019.
RKCI adalah kegiatan Riset Pemetaan dan Rating Kota
Cerdas Indonesia yang ke-3 kalinya dilakukan oleh ITB. Tujuannya untuk
membantu kota-kota di Indonesia menjadi kota yang lebih baik melalui
pendekatan kota cerdas. Disampaikan Ketua Pusat Inovasi Kota dan
Komunitas Cerdas ITB Prof. Suhono Supangkat, melalui RKCI tersebut ingin
mengetahui secara lebih detail kebutuhan dalam meningkatkan kualitas
hidup masyarakat di kota-kota di Indonesia.
Dia
mengatakan, smart city bukanlah kota ditambah teknologi saja, bukanpula
kota ditambah aplikasi, atau kota ditambah roadmap. Akan tetapi adalah
bagaimana sebuah kota bisa membuat masyarakat meningkat kualitas
hidupnya. “RKCI bukan untuk mencari kalah dan menang, kita ingin
menyejahterakan warganya, kita ingin meningkatkan kelemahan-kelemahan
yang ada untuk menjadikan kota lebih baik lagi,” tambahnya saat
memberikan sambutan.
Selain pengumuman RKCI
2019, juga akan dilaksanakan diskusi dengan tema Smart Government, Smart
Tourism & Island, Smart Infastructure, Ibu Kota Negara & Kota
Metropolitan, dan Smart Village. “Kemudian pada Rabu di Gedung Asia
Afrika kita akan melaksanakan Smart ASEAN. Di sinilah kesempatan bangsa
kita menjadi kontributor sesuai kepentingan Indonesia. Hari Rabu kita
akan bahas semangat Smart ASEAN lebih luas,” ujar Prof. Suhono.
*Prof. Suhono Supangkat. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
Lebih
lanjut, Prof. Suhono menjelaskan, upaya menciptakan kota cerdas adalah
upaya terus menerus kita bersama, baik kabupaten/kota, pemerintah
pusat/daerah untuk mencoba mengimplementasikan amanah UU 1945 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai upaya terus menerus tidak hanya
sampai pada pintu gerbang kemerdekaan tapi masuk kepada kesejahteraan,
keadilan, dan kedamaian.
Menanggapi kegiatan
RKCI, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Anton
Sunarwibowo menyampaikan bahwa Kota Bandung sangat berterima kasih
kepada ITB yang telah membantu mewujudkan smart city. Pada periode
kepemimpinan Wali Kota Bandung sekarang, dari 2018-2023 smart city sudah
menjadi prioritas dengan dicantumkannya target kematangan smart city
pada Perda No. 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kota Bandung.
“Kami ingin menyampaikan
apresiasi kepada Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB, karena
kami merasakan sebagai penyelenggaraan kota dan kabupaten, butuh saran
dan masukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya,”
ucapnya.
Sementara itu menurut Ketua Asosiasi
Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, Airin Rachmi Diany, penilaian dalam
RKCI atau penilaian apapun baik dari pemerintah secara resmi maupun dari
lembaga lain adalah untuk terus melakukan evaluasi apa yang sudah
dilakukan, sedang, dan apa yang akan dilakukan. Apakah ada peningkatan
kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan juga dalam rangka
membuat masyarakat bahagia dan sejahtera.
“Keberhasilan
suatu kota akan membagi dengan kota/kabupaten lain yang memiliki
karakter berbeda. RKCI ini memastikan bahwa apa yang kita lihat dan apa
yang kita lakukan dirasakan oleh masyarakat, yang menjadi salah satu
indikator untuk kita bekerja secara maksimal dan lebih baik lagi. Wali
kota ada batasan waktu, tetapi pemerintahan akan selalu ada. Jadi
bagaimana kita bisa membangun pondasi yang baik melihat apa yang
dibutuhkan oleh masyarakatnya. Smart city ini memastikan masyarakatnya
bahagia dan sejahtera,” ujarnya.
RKCI Sebagai Bahan Evaluasi
Hal
tersebut juga yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi,
dan Kemitraan ITB Prof. Bambang. Dalam sambutannya sekaligus membuka
kegiatan tersebut, Prof. Bambang mengatakan, RKCI 2019 tujuannya bukan
untuk sekedar mencari kota dengan nilai besar, melainkan untuk menjadi
bahan evaluasi. “Kegiatan ini juga menjadi salah satu rangkaian dalam
rangka menyabut 100 Pendidikan Tinggi Teknik Indonesia di tahun 2020,”
tambahnya.
*Prof. Bambang Riyanto Trilaksono. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
Prof.
Bambang menambahkan bahwa RKCI dapat mencerminkan tujuan dari kota
yaitu quality of life yang berujung pada kesejahteraan masyarakatnya.
Karena masyarakatnya yang akan merasakan kemajuan-kemajuan yang dibuat
oleh kotanya. “Tentu saja ITB berusaha membuat model atau frame work
yang sesuai untuk diterapkan di dalam melakukan RKCI dan senantiasa akan
selalu di-improve dan diperbaiki. Berbagai macam kriteria juga akan
terus kami sempurnakan,” ucapnya.
Hasil RKCI Tahun 2019
Menurut
Dr. Arry Akhmad Arman, smart city adalah kota yang dapat mengelola
berbagai sumberdayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan
berbagai tantangan kota menggunakan solusi cerdas, untuk menyediakan
infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat
meningkatkan kualitas hidup warganya.
Dia
menambahkan, ada beberapa indikator dalam smart city yaitu sustainable,
efficient and effective, responsive, integration and collaboration,
reliable, dan scalable. Tahun ini, kota yang menjadi peserta RKCI
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu Kota Besar, Kota Sedang, dan
Kota Kecil dengan melihat jumlah penduduknya. Dengan rincian, 13 kota
untuk kategori Kota Besar, 48 kota untuk kategori Kota Sedang, dan 32
kota untuk kategori Kota Kecil.
Dalam penilaian
RKCI, ada beberapa kategori penghargaan yaitu rating kota menuju cerdas
(smart city), rating ekonomi cerdas (smart economy), rating sosial
cerdas (smart social), rating lingkungan cerdas (smart environment),
rating kesehatan cerdas (smart health), rating keamanan dan kebencanaan
kota (safe and secure cities), rating pengembangan dan pengelolaan kota,
rating kesiapan pemerintahan digital (digital government readiness),
dan rating kesiapan integrasi (integration readiness).
"Dipandang
dari Cara Cerdas (Kota Cerdas) secara umum, kota terbaik di Indonesia
'baru memasuki' tahap Integrasi Sistem menuju solusi cerdas yang
terintegrasi penuh, dan berikutnya adalah continues improvement,"
ujarnya.
Arry menyampaikan selamat kepada
kota-kota yang sudah memperlihatkan inisiatif-inisiatif menuju Kota
Cerdas. Semoga upayanya dapat ditingkatkan terus untuk menuju kota yang
lebih baik di masa yang akan datang, serta dapat menjadi pembelajaran
yang efektif untuk kota-kota lainnya.
https://www.itb.ac.id/news/read/57338/home/rkci-2019-upaya-itb-mewujudkan-kota-kota-di-indonesia-menuju-smart-city
0 Comments