Hallo
teman-teman, di sini saya mencoba untuk mengulas episode terakhir dari
anime Darwin's Game, yaitu Episode 11 yang berjudul "Sunset Ravens".
Dilihat dari judul, episode kali ini menceritakan mengenai akhir
perjalanan dari klan Kaname cs dalam melawan kekejaman dari Wang dan
klannya yang bernama Eighth di daerah Shibuya dan merupakan awal perjalanan Shodou Kaname dkk untuk mengakhiri game tersebut.
Langsung
saja kita bahas cerita dari episode terakhir Darwin's Game season 1
ini. Diawali dari dibunuhnya teman sekolah Kaname-kun yaitu Shinozuka
oleh Wang, pemimpin dari klan Eighth. Hal tersebut membuat Kaname geram
dan marah, sehingga ia pun melampiaskan amarahnya dengan menembak satu
per satu anggota klan Eighth yang menyerbunya. Kaname marah dan mengubah
rencananya karena ia merasa gagal menyelamatkan temannya karena
terlambat datang ke tempat pertemuan dengan klan Eighth. Bersama Ryuji,
Ia pertama kalinya memulai clan battle game melawan Eighth dan
menyerang tanpa ampun hingga tak ada yang tersisa, bahkan anggota klan
Eighth pun hanya diam ketika melihat aksi dari Kaname. Setelah semua
'sampah' dibereskan oleh Kaname dan Ryuji, pertarungan menarik lain pun
terjadi.
Pertarungan
selanjutnya terjadi antara Wang, pemimpin klan Eighth yang sangat kejam
melawan Shuka sang Ratu tak Terkalahkan dengan sigilnya Queen of Thorns.
Saat Wang akan menyerang Kaname dari belakang, Shuka datang dan bisa
menebak apa yang akan dilakukan Wang. Shuka menggunakan sigil rantainya
dan mengenai bagian punggung Wang. Kaname menyerahkan sisanya kepada
Shuka. Di sinilah terjadi kejar-kejaran antara Wang dan Shuka. Wang pun
terus mengejar dan ingin memotong seluruh tubuh dari Shuka dengan
sigilnya yang memiliki radius serangan sejauh 1 m.
Baru
saja Wang ingin menyerang Shuka, tapi tiba-tiba kaki Wang terpotong
begitu saja. Kemudian, Wang masih berinisiatif menyerang dengan lompat
ke arah belakang Shuka dan memanfaatkan sigilnya yang bernama Beelzebub,
yaitu sigil yang bisa membuatnya mengendalikan ruang udara dalam
jangkauan serangannya. Ia juga beranggapan bahwa ia akan menang mudah
melawan Shuka karena Shuka hanya memiliki sigil yang mampu mengendalikan
rantai saja. Wang yang mencari celah untuk menyerang Shuka, lagi-lagi
mendapati kenyataan bahwa tangan kanannya harus terpotong. Wang pun
bertanya-tanya, apa-apaan itu dan mengapa bisa terjadi.
Darah
menetes dari atas ke bagian wajah Wang. Lalu, Wang sadar ternyata darah
itu berasal dari benang, bukan malah itu kawat yang memang sudah
sengaja dipasang oleh Shuka. Shuka pun menjelaskan keistimewaan
sigilnya, Queen of Thorns, yang ternyata dapat membuatnya bisa
memanipulasi objek benang, termasuk rantai dan kawat. Kemudin Ia juga
bisa membuat getaran mikro pada benang tersebut sehingga siapa saja yang
mengenai benang tersebut, bagian tubuhnya akan terpotong. Tak patah
arah, Wang akhirnya mengeluarkan sigil rahasianya yaitu bisa bertukar
tempat dengan lawannya. Namun, usaha yang dilakukan sia-sia, karena
Shuka pun sudah mengetahui sigil rahasia tersebut.
Wang
yang sudah tidak memiliki tangan dan kaki pun tiba-tiba ada di langit
dan dia pun hanya bisa berpindah pada radius 10 m agar tidak jatuh.
Ketika Kaname dan Ryuji datang dan bersiap untuk mengakhiri hidup Wang,
Wang pun menyerah dan kalah dari game tersebut. 1800 poin didapatkan
oleh klan Kaname cs. Namun, Kaname memanfaatkan hak khususnya seperti
dalam permainan poker All in, sehingga mendapatkan 8869 poin. Itu semua
tidaklah cukup bagi Kaname, karena tidak sebanding dengan nyawa dari
temannya yang telah dibunuh. Kemudian dimunculkan kembali scene yang
menampilkan kata-kata dari Rain. Raja gentong memang hebat. Pertama, kau
memasukkan ratusan makhluk beracun ke dalam gentong, karena terkurung
mereka akan saling membunuh. Lalu, makhluk di dalam gentong tersebut
akan mati, mati dan mati.. sampai tersisa satu makhluk beracun terkuat,
Kodoku.
Akhirnya
Wang pun mati akibat Darwin's Game dan menjadi blok-blok mosaik. Inukai
datang dan memastikan kemenangan itu kepada Kaname. Kaname nampaknya
menganggap itu bukan kemenangan, dan ia merasa kalah karena tidak bisa
menyelamatkan temannya walaupun telah membalaskan dendamnya. Apapun
alasannya, membunuh seseorang itu adalah tindakan sampah. Tapi,
membiarkan teman terbunuh itu lebih dari sampah. Kata-katanya mirip
seperti Uchiha Obito di serial naruto ya walaupun agak berbeda. Kaname
menganggap bahwa Game Master pada Darwins Game adalah makhluk tersampah
yang telah membuat keadaan tersebut. Kaname membuat keputusan untuk
segera mengakhiri game tersebut bersama teman-temannya dalam klan Sunset
Ravens. Bagi Shuka, klan adalah keluarga atau family.
Bagian
lain scene pada episode tersebut, ditampilkan Oboro-kun yang telah
selesai bekerja dari sebuah gereja yang telah berlumuran darah. Saya
berpendapat bahwa dia juga baru bermain Darwins Game di tempat tersebut.
Kemudian Oboro mendapatkan telepon dari Game Master yang mengatakan ada
perkembangan besar dari game yang dibuatnya ini. Ia mengamati permainan
dari Kaname dkk dan akan menyiapkan kejutan lainnya. Pada scene akhir,
ditunjukkan sebuah event perburuan dari game Darwins Game di mana Kaname
berada di dalam hutan dan akan memulai kembali permainan tersebut.
Akhirnya
episode 11 berakhir dan menjadi episode penutup serial Darwins Game
season 1 ini. Kita tunggu saja kapan anime Darwins Game season 2 akan
rilis dan kalau kalian kepo dengan ceritanya, bisa baca juga manganya
yaa. Sekian review dari saya, semoga kalian suka dan kalau ada
kekurangan bisa tuliskan di kolom komentar di bawah ya.. Sankyu !!
Sampai jumpa di tulisan review anime lainnya.!
0 Comments