Ekologi merupakan gabungan konsep ekologi dan lanskap. Lanskap secara sederhana berarti bentang alam yang kompleks. Sedangkan ekologi merupakan ilmu yang mempelajari ekosistem (interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya). Ekologi lanskap berarti suatu disiplin ilmu yang mempelajari variasi spasial bentang alam atau struktur lanskap yang mempengaruhi proses interaksi makhluk hidup beserta distribusi aliran energi materi dengan lingkungannya.
Ekologi lanskap merupakan cabang ilmu termuda dari ekologi. Tergagas setelah perang dunia II di negara Eropa Tengah dan Eropa Timur. Bersumber pada ilmu geografi, geobumi dan management lanskap. Pertama kali dicetuskan akhir tahun 1930 an oleh Carl Troll. Menurut beliau ekologi lanskap adalah suatu ilmu yang baru dikembangkan dengan mengombinasikan pola spasial, pendekatan secara horizontal dari ahli geografi dan pendekatan secara vertikal dari ahli ekologi.
Fungsi Ekologi Lanskap
Disiplin ilmu yang digunakan untuk:
- Mendapatkan gambaran daya dukung lahan untuk menentukan indikator kerusakan lingkungan atau ekosistem akibat ulah manusia.
- Sebagai dasar perencanaan design lanskap
- Mengetahui sebab-akibat dari heterogenitas spasial
- Mengetahui fragmentasi habitat yang mempengaruhi daya hidup suatu populasi tumbuhan maupun hewan. Bantuan teknologi yang digunakan untuk ini dengan Sistem Informasi Geografi (SIG)
Elemen Lanskap Pembentuk Ekologi
- Patch: Areal permukaan non-linear yang homogen yang dapat dibedakan dari daerah sekelilingnya. Bentuk, ukuran, type, heterogenitas, dan sifat deliniasinya (batasan daerah).
- Corridor: Elemen lanskap yang berbentuk memanjang dan berkesinambugan. Contoh: jalan kereta api, jalan raya dan sungai.
- Matriks: Areal homogen yang mendominasi lanskap yang dapat dikategorikan lanskap mayor.
- Edge: Daerah peralihan antara patch dan matriks.
Bentuk Ekologi Lanskap Berdasarkan 3 Perspektif
1. Manusia
Manusia memiliki kesatuan fungsi dengan lanskap. Dilihat dari sudut pandang manusia, lanskap terbentang area lanskap hasil dari interaksi manusia dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Terdiri dari sawah, kebun, hutan produksi.
2. Geobotanical
Penyebaran spasial dari lingkungan komponen biotik dan abiotik baik itu sebagai komunitas, woodland, woodlots dll. Hal yang dipertimbangkan kebutuhan hidup tumbuhan. Contoh: Mount ridge landscape, rock debris, bare soil, vegetation patches.
3. Hewan
Hampir sama dengan yang dipandang manusia akan tetapi ada sedikit perbedaan yang lebih natural seperti habitat hutan, sungai, laut dan jumlah pengelompokan hewan.
Hal yang Dipelajari Ekologi Lanskap
- Struktur: Hubungan spasial diantara heterogen ekosistem atau elemen lanskap yang ada yaitu distribusi energi, materi dan spesies dalam hubungan terhadap ukuran, bentuk, jumlah dan konfigurasinya.
- Fungsi: Interaksi antara spasial berupa aliran energi, material dan spesies dalam komponen ekosistem.
- Perubahan: Perubahan struktur dan fungsi mozaik lanskap.
Prinsip Ekologi Lanskap
- Prinsip Struktur dan Fungsi Lanskap: Perbedaan struktur pembentuk lanskap baik dalam tipe, ukuran dan bentuknya menyebabkan perbedaan dalam distribusi spesies, energi, materi diantara patch, koridor dan matriks yang ada, sehingga fungsi akan berbeda seperti aliran spesies, energi dan materi diantara elemen pembentuknya
- Prinsip Biodiversity (Keanekaragaman Hayati): Meningkatkan total potensi keberadaan spesies membutuhkan dua atau lebih elemen lanskap. Sehingga keragaman edge spesies dan spesies dan menurunkan kelimpahan (abundance) spesies interior.
- Prinsip Pergerakan Spesies: Pengaruh heterogenitas lanskap menyebabkan emigrasi dan imigrasi spesies diantara elemen lanskap.
- Prinsip Transport Nutrient (hara mineral): Meningkatnya laju perpindahan nutrient hara mineral antar elemen lanskap dapat meningkatkan intensitas gangguan.
- Prinsip Aliran Energi: Peningkatan heterogenitas lanskap meningkatnya perpindahan energi panas dan perpindahan biomasa antara elemen lanskap meningkat dengan meningkatnya
- Prinsip Perubahan Lanskap: Bila ada gangguan yang besar maka akan menurunkan tingkat heterogenitas landskap
- Prinsip Stabilitas Lanskap: Sistem yang secara fisik sangat stabil (ketiadaan biomasa; gurun pasir, jalan, perkotaan), sistem dengan sistem recovery yang cepat (keberadaan tingkat biomasa yang rendah; padang alang/alang, daerah pertanian), sistem dengan tingkat resistensi yang tinggi terhadap gangguan ( keberadaan biomasa yang sangat besar; misal hutan). Biomassa terdiri dari vegetasi juga komponen mikroorganisme dan non-organisme yang terlibat dalam proses pertumbuhan dan reproduksi)
Demikian pembahasan mengenai ekologi lanskap. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda.
Sumber: https://materiipa.com/ekologi-lanskap
0 Comments