Seperti Apa Ospek di Kampusmu?

Seperti apa ya? Terkadang saya bertanya kepada diri saya, apakah mental saya yang terlalu lemah atau memang ada yang tidak beres dengan ospek jurusan saya. Saya mahasiswa bio angkatan 2019, mungkin nama dan univ tak perlu saya sebutkan. Ini pengalaman saya, dan saya minta beberapa pendapat mengenai hal ini.

Hari pertama, saya dan teman-teman say datang ke sekre himpunan terlambat 20 menit. Kami disambut sama komisi disiplin dan kami dimaki-maki disana. Oke lah terlambat kami kena marah aku setuju. Kemudian kami disuruh memperlihatkan barang-barang bawaan kami. Disini yang membuatku agak heran. Kenapa semua barang yang kelihatannya tidak terlalu penting harus seragam. Misal camilan, kalau beng beng ya semua harus beng beng gak boleh ada yang beda. Lalu barang yang dibawa seperti makanan, kalau mau dibingkus semuanya harus dibungkus, kalau tidak ya semua jangan dibungkus. Aku agak bingung maksudnya ini apa? Kenapa semua harus sama sampai sedetail itu. Dan bila ada yang melakukan, kayak ada yang beda bungkusnya itu dihitung satu kesalahan.

Selesai itu, kami diarahkan ke lapangan untuk melakukan kegiatan berikutnya yaitu olahraga. Di lapangan komisi olahraga sudah menunggu dan mereka marah-marah. Ini adalah acara olahraga yang paling buruk menurutku karena baru kali ini yang namanya olahraga sambil dimarah marahin. Dan yang aku kesal ilah pas melaksanakan olahraga lari. Kami digiring untuk lari keliling universitas, dan dipertengah jalan teman teman putri saya sudah mulai kelelahan dan bahkan ada yang jatuh. Namun, yang saya heran ialah, senior senior itu marah ke teman-teman laki-laki saya. Mereka teriak-teriak buat nolongin anak-anak perempuannya sedangkan mereka tak membantu sama sekali. Dan ketika kami sebagai laki-laki ingin membantu, kami pun dipersulit, seperti dilarang ke belakang, dilarang keluar dari barisan, kalau mau nolong harus minta izin dulu. Sehingga masalah tidak selesai. Selesai olahraga teman-teman laki-laki saya dimarahin karena tidak bisa membantu teman-teman putri.

Selesai olahraga, kami ganti baju di ruang ganti masing-masing. Anehnya ganti baju aja diawasi komdis. Kesel gak sih? Setelah itu pematerian dan tibalah di penghujung acara.

Pada penghujung acara ada satu sesi lagi yaitu evaluasi sama komdis. Disitu kami disebutkan kesalahan-kesalahannya sambil dibentak-bentak. Kami disuruh membayar konsekuensinya secara konkrit dengan cara push up. For your information push up 10 kali untuk membayar 1 kesalahan, dan kesalahan kami ada 50 kesalahan. Untungnya hanya disuruh 10 kali saja jadi terbayarkan satu. Dan acara selesai dan itu lah tiap-tiap pertemuan yang kujalani.

Ketika pertemuan ketiga, ini sedikit berbeda. Saat akan menjalani olahraga, aku dan teman seangkatan disuruh menutup mata dengan slayer kami masing-masing. Entah tiba-tiba ada yang menculikku. Aku dibawa entah kemana, seperti ke semak-semak, lalu aku disuruh melaksanakan kegiatan fisik seperi push up, lari, dan scout jump dengan mata tertutup. Aku ditegur berkali-kali karena caraku melakukan kegiatan fisik banyak yang tidak benar, terutama lari karena larinya masih gak lurus. Aku gak ngerti karena aku lari dalam keadaan mata tertutup. Aku berusaha membela diri, namun senior yang menculikku tak peduli.

Kemudian aku digiring ke sebuah ruangan olehnya dengan mata masih tertutup. Ketika aku berada di sebuah ruangan, slayer yang menutupi mataku dibuka. Aku melihat disampingku ada beberapa teman-temanku yang mana ternyata hany ketua kelompok yang diculik. Dan depan kami sudah berdiri senior-senior tingkat atas (senior yang mau lulus). Mereka memaki-maki kami habis-habisan. Kerah kami ditarik, kami didorong ke tembok dan disudutkan, kami diteriaki di depan muka, terkadang digoncangkan, dan bila tidak bisa jawab, kami dikeluarkan dan disambut komdis seraya kerah ditarik dan ditahan di tembok layaknya preman yang sedang memalak korban. Aku nyaris menangis saat itu, namun aku berusaha menahan. Kegiatan itu berlangsunh selama 2 jam. Ketika berakhir, salah satu senior tingkat atas tersebut menunjuk 2 orang temanku. Dua temanku ini ternyata yang cocok jadi kandidat ketua angkatan. Kami pun disuruh tutup mata dan kami dikembalikan ke teman-teman kami.

Di penghujung acara evaluasinya lebih parah lagi. Aku dan teman seangkatan dipush up hingga 30 kali. Selesai acara aku kembali ke kelompokku, entah aku tiba-tiba menangis sekencang-kencangnya. Aku bertanya apakah mentalku yang terlalu lemah, atau memang acara ospekku ini ada yang tidak beres. Jujur aku sedih melihat temanku dibegitukan, seolah para senior adalah diktator.

Masuk pertemuan kelima dan ini yang paling parah. Langsung ke evaluasi, aku dan angkatanku dimarahi oleh tiga komisi, komisi disiplin, olahraga, dan materi, karena progress kami yang belum benar. Kami disalahi karena masih banyak perbedaan dalam membawa barang seperi beda bungkus dan sebagainya, kami lari masih tidak benar, dan materi yang masih belum menyimak sepenuhnya. Fyi kami sudah tidak terlambat lagi, namun tetap saja kesalahan kami dicari terus. Yang lebih menyebalkan lagi ialah ada temanku yang benar benar tidak bisa datang karena keadaannya yang sangat lemah, tapi kami disalahin karena seolah kami tidak bisa mengajaknya dengan benar. Padahal, kami bahkan sudah bertemu ortunya dan mereka mengatakan untuk anaknya tidak ikut karena fisik yang lemah, tapi panitia tak peduli.

Lalu ketua angkatanku disuruh maju dan diharuskan membayar kesalahan kami dengan cara push up. Sebagai teman seangkatan kami tak terima, sehingga terjadi pertikaian. Saat itu juga ada senior atas masuk. Beberapa temanku ditarik oleh mereka dan dibawa ke belakang karena emosi. Teman-temanku sudah mulai menangis. Seketika beberapa slayer kami ditarik paksa oleh komdis, termasuk punyaku. Kami benar benar direndahkan saat itu, seolah kami tak pantas masuk himpunan. Kami ditinggalkan begitu saja. Aku dak beberapa temanku menangis.

Entah aku ingin bertanya, apakah mental aku dan teman-temanku yang terlalu lemah, apakah memang kami belum disiplin atau tak bertanggung jawab, atau memang ada yang tak beres. Jujur belum pernah aku dibeginikan. Walaupun bahasa yang mereka gunakan bahasa formal, walaupun tugas yang diberikan cukup bermanfaat, tapi entah cara panitia membawakan terasa tidak benar. Aku ingin meminta pendapat dan saran.

Sumber: Quora

0 Comments

S Pink Premium Pointer Cool Blue Outer Glow Pointer