Selamatkan Kawasan Karst Tertua di Citatah


Perlu tindakan konkret dan tegas untuk menyelamatkan kawasan karst di daerah Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Warisan karst tertua yang masih tersisa di Pulau Jawa ini terancam musnah akibat ekploitasi besar-besaran tambang kapur.
Eko Yulianto, peneliti dari Puslit Geoteknologi LIPI mengatakan, kawasan karst yang terbentuk 30-20 juta tahun lalu ini kini pelan-pelan menghadapi perusakan besar-besaran. Padahal, kawasan yang terbentang enam kilometer dari Tagog Apu (Padalarang) hingga selatan Rajamandala ini memiliki ragam keunikan, baik secara geologi, arkeologi dan wisata. Gua Pawon, salah satu kawasan karst ini, misalnya, merupakan situs hunian manusia purba pertama yang ditemukan di Jabar.
Ia berharap, nasib kawasan karst Citatah ini tidak seburuk sepupunya di Yogya. Kawasan karst berumur 40 juta tahun (tertua di Jawa) ini kini hanya menyisakan sebuah batu karst besar berukuran 5x5x10 meter yang dipagari. "Untuk kasus karst Yogya, jelas sudah terlambat untuk menyelamatkan. Tetapi, tidak dengan di Citatah ini. Sangat sayang kalau rusak warisan yang eksotik ini, " tuturnya.
Menurutnya, jika dikelola dengan baik, kawasan yang menyumbang kapur untuk keperluan ragam industri salah satunya komestik ini bisa diubah sebagai kawasan wisata. Gua Pawon dan Stone Garden yang berada dalam satu kawasan perbukitan, yaitu Pawon, adalah beberapa obyek wisata geologi yang sangat indah. Kawasan ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, termasuk ahli geologi.
Ketegasan pemerintah
Lewat paradigma baru pengelolaan kawasan karst ini, ekonomi masyarakat sekitar dapat tumbuh tetapi tidak merusak. Ia mencontohkan sukses pemeliharaan kawasan karst di Ipoh, Malaysia. Perbuktian karst di wilayah ini hingga kini masih alamiah dan hijau. Selain kesadaran masya rakat, upaya ini memerlukan ketegasan pemerintah daerah.
Sebab, seperti diungkapkan Budi Brahmantyo dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, selama ini sangat mudah mendirikan izin pertambangan kapur di kawasan karst Padalarang. "Izin cukup dari camat, " katanya. Akibatnya, laju eksplorasi tidak terkendali dan cenderung merusak.
Ia mencontohkan kawasan Gunung Masigit. Bukit yang dahulu diteliti Marks, ahli stratrigafi Belanda, ini rusak berat hanya dalam kurun waktu tiga tahun. Dalam workshop itu, ia memperlihatkan sequence (urutan bukti foto) selama tahun 2004-2007. Saat ketika eksplorasi baru dimulai hingga merambah ke pemapasan di puncak bukit. "Sekarang ini, mungkin sudah habis, " ucapnya. Bukit ini dikuasai tujuh pengusaha penambang.
Yang lebih parah, ungkapnya, tidak jarang para pengusaha itu mendirikan pabrik pengolahan gamping sekaligus membuang limbahnya di tempat yang sama. Kerusakan lingkungan pun kian menjadi-jadi. Ia pun menaruh harapan sangat kuat dari pemerintahan baru, Kabupaten Bandung Barat, yang rencananya membentuk tim khusus pengkajian penambangan liar gamping di kawasan ini.
"Perlu masa transisi, saya kira butuh waktu 5-10 tahun lagi. Yang penting, harus ada governance willing (keinginan kuat) dari pemerintah, " ucapnya. Serupa dengan Eko, ia melihat, solusi mengatasi laju kerusakan kawasan kast di Citatah ini adalah dengan mengembangkan konsep wisata ekologi (ecotourism) dan pertanian.
Sumber : Kompas (8 Desember 2008)


http://lipi.go.id/berita/selamatkan-kawasan-karst-tertua-di-citatah/2110

0 Comments

S Pink Premium Pointer Cool Blue Outer Glow Pointer