Perhelatan dua tahunan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali diselenggarakan, The 6th International Conference on Biological Science (ICBS) tahun 2019 mengusung tema Biodiversity as A Cornerstone for Embracing Future Humanity.
Konferensi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada tahun ini
bekerjasama dengan Universitas Tun Hussein Onn Malaysia dan Konsorsium
Biologi Indonesia (KOBI) diselenggarakan selama tanggal 10 hingga 11
Oktober 2019. Sebagai ketua panitia, Dr. med. vet. drh. Hendry T.S.S.G.
Saragih, M.P. mengungkapkan bahwa terdapat kurang lebih 250 orang
peneliti yang mempresentasikan hasil riset Biologi terkini dalam
konferensi tahun ini. “Tujuan dari seminar ini untuk membangun suasana
keilmuan dengan saling berdiskusi mengenai bagaimana pentingnya
informasi-informasi terkait penelitian yang mencakup biodiversitas,”
tutur Dr.med.vet. Hendry T.S.S.G. Saragih, M.P. Konferensi ICBS 2019
mengusung beberapa subtema yaitu evolution and systematics ecology and bio-conservation, structural and functional biology, biomedical and natural bioactive products, bioinformatics and computational biology, molecular biology and biotechnology, bio-nanotechnology biomaterial, system and synthetic biology, and bioengineering dan bio-economy.
Dalam konferensi tersebut hadir Prof. Dr. Purnomo, M.S., Prof. Neal
Enright, Ph.D dan Prof. Em. Dr. Datin Maryati Mohammed sebagai keynote speaker. Dihadiri oleh berbagai universitas dan lembaga penelitian di Indonesia, konferensi tersebut turut menghadirkan beberapa invited speaker dalam dan luar negeri. Sesi pleno diisi dengan presentasi tiga orang keynote speaker,
yang pertama yaitu Prof. Dr. Purnomo, M.S. (Universitas Gadjah Mada,
Indonesia) bersama Rina Sri Kasiamdari, S.Si. Ph. D. (Universitas Gadjah
Mada, Indonesia), dengan judul Variation in Spesies Population as A Challenge On Intraspesies Plant Classification,
kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. rer. nat. Bernhard Grimm
(Humboldt-Universität zu Berlin, Berlin) bersama Dr. Kumala Dewi, M.Sc.
(Universitas Gadjah Mada, Indonesia), dengan judul Metabolisms, Structure and Function of Chlorophyll. Penyelenggaraan hari kedua konferensi dibuka dengan presentasi oleh keynote speaker
ketiga yaitu Prof. Em. Dr. Datin M.M. (Universiti Tun Hussein Onn,
Malaysia) bersama dengan Dr. Siti Sumarmi (Universitas Gadjah Mada,
Indonesia), dengan judul Biodiversity and Humanity A Possible Future Scenario.
Sesi pleno diisi dengan pemaparan oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc
(Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Assoc. Prof. Dr. Alona C. Linatoc
(Universiti Tun Hussein Onn, Malaysia), Prof. Luke Daniels (The College
of Idaho, USA) dan Yasushi Yoshioka, Ph.D (Nagoya University, Japan).
Peserta berasal dari luar maupun dalam negeri dengan latar belakang
bervariasi baik pendidik, peneliti, mahasiswa, industriawan, aktivis
lingkungan/LSM maupun pegawai lembaga penelitian pemerintah. Dengan
kerjasama publikasi meliputi Journal of Tropical Biodiversity and
Biotechnology (JTBB) Fakultas Biologi UGM, Jurnal Hayati IPB dan AIP
Publishing diharapkan riset dan inovasi penelitian Biologi yang
dipresentasikan dalam ICBS 2019 dapat menjadi landasan penelitian dan
inovasi Biologi kedepannya. Senada dengan hal tersebut, Prof. Em. Dr.
Datin M.M mengungkapkan bahwa Biologi perlu mengambil peran yang
signifikan dalam perkembangan ilmu dan menjadi landasan inovasi pada
episode baru peradaban manusia. “Human has becoming more reckless
and similar to Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono remarks on the beginning
of this conference, Biology must be the main player as the solution of
future problems,” tutur Prof. Em. Dr. Datin M.M.
Dalam pemaparannya Prof. Em.Dr. Datin M.M. mengungkapkan bahwa
perubahan iklim yang tidak terduga serta pola hidup manusia yang homogen
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang ekstrem, seperti berkurangnya
populasi mamalia serta amfibi menunjukkan terjadinya pengikisan
biodiversitas. Meski telah direalisasikan ide serta upaya untuk
meningkatkan kesadaran manusia akan dampak dari bencana hilangnya
keanekaragaman hayati, pada kenyataannya tidak banyak dari masyarakat
yang sadar akan hal tersebut. “Despite the many radical ideas and
efforts to remind the global human community of the disastrous impacts
of biodiversity loss, few successes are noted. To the converted and
knowledgeable few, moving forward sustainably would demand a change of
life styles; going back to basic. For the majority layperson, life would
go on as a business as usual affair,” tutur Prof. Em. Dr. Datin M.M.
Dekan Fakultas Biologi UGM dan Ketua Konsorsium Biologi Indonesia
(KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. mengungkapkan bahwa
biodiversitas merupakan sumber penting dalam implementasi pengembangan
konsep Green Economy di banyak negara. Namun, Indonesia yang
notabene sebagai negara megabiodiversitas dengan berbagai macam
potensinya untuk dieksplorasi belum dikelola secara optimal oleh
pemerintah maupun praktisi sebagai media untuk meningkatkan
kesejahteraan dan perekonomian. Disisi lain revolusi industri 4.0 dan
5.0, menciptakan kondisi yang mengharuskan adanya inovasi dari setiap
lini kehidupan untuk dapat bertahan dan eksis dari berbagai macam bentuk
disrupsi. “Permasalahan dan tantangan ini menjadi momentum bagi biologi
untuk melakukan lompatan inovasi serta perkembangan dalam berkontribusi
aktif terhadap percepatan pemerataan pembangunan di Indonesia,” tutur
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. Upaya kolektif peneliti
Indonesia khususnya peneliti Biologi telah dipusatkan meliputi kegiatan
pendataan keanekaragaman plasma nutfah Indonesia telah diinisiasi
melalui peluncuran Indonesian Biodiversity Index (IBI).
Peran serta berbagai pihak dalam pelestarian, pemanfaatan dan inovasi
berlandaskan biodiversitas mutlak diperlukan. Konferensi ICBS 2019 ini
menjadi salah satu ajang komunikasi dan networking space bagi
peneliti Biologi untuk berkolaborasi, berinovasi dan berkomunikasi
melalui riset dalam rangka menopang pembangunan yang lebih sustainable berlandaskan biodiversitas.
https://biologi.ugm.ac.id/2019/10/12/the-dawn-of-biology-the-6th-international-conference-on-biological-science-icbs-2019-fakultas-biologi-universitas-gadjah-mada/
0 Comments